A SIMPLE KEY FOR BUKU TENTANG NABI MUHAMMAD UNVEILED

A Simple Key For buku tentang nabi muhammad Unveiled

A Simple Key For buku tentang nabi muhammad Unveiled

Blog Article

Namun, di antara buku tersebut, menurut saya buku ini adalah buku yang ukurannya pas.Tidak terlalu panjang tapi juga tidak begitu ringkas.

Bahkan tokoh yang dikenal lebih moderat seperti Montgamori Watt telah menyatakan bahwa Muhammad observed cukup jujur dalam hal apa yang dirasakan dan apa yang disampaikannya dari Tuhannya ataupun apa yang diuraikan dari hasil ciptaannya sendiri, tapi ia bukan Nabi bukan pula Rasul melainkan tokoh politik yang telah berhasil mempengaruhi jalannya sejarah! (Astaghfirullah) Ia telah membangun suatu agama dan negara. Demikianlah Muhammad menurut mereka. Jangan bertanya tentang tulisan yang 'kurang-ajar' dan menjijikkan dalam karya mereka yang dianggap pemuka dan pembesar orientalis seperti: Regis Blachere, Gaudefroy Demombyne, Frantz Buhl, J. Weinsink, Henri Lammens, Hurbert R. Bell dan Ghrianme Gustav Weil. Oleh karena itu dan demi menjaga selera pembaca, perasaan dan keimanannya penulis tidak menyinggung karya orang-orang itu. Penulis sendiri tidak meperoleh faedah kecuali dalam 'cara penelitian' mereka atau metodologinya. Adapun pendapat mereka mengenai Rasulullah SAW dan uraian mereka tentang sirah sesungguhnya omong kosong belaka. Penulis tidak ingin menyia-nyiakan umur penulis dan umur para pembaca dalam 'berjuang' seperti yang dilakukan oleh saudara-saudara kita dari anak benua India dalam upaya meyakinkan Barat akan kebenaran Rasulullah observed dan originalitas Islam. Yang dapat penulis catat dalam hal ini perjuangan yang dilakukan oleh ulama terhormat seperti Syed Amir Ali (semoga nama baiknya selalu ditinggikan Allah) dan DR. Muhammad Humeid Allah Al-Haidrabadi; karena berdiskusi dengan orang-orang non muslim hanya akan menambah besar kekufuran dan keangkuhannya. Hati mereka keras dan tertutup dari kebenaran. Tidak begitu bernilai bagi kita jika mereka beriman apalagi tidak beriman karena Islam tidak memerlukan mereka meskipun kita berkewajiban melindungi saudara-saudara kita di Afrika, di negara Arab dan di Asia dari segala bentuk kesesatan.

Kata al-tahannuts (melakukan ibadah) adalah istilah baru yang menurut sebagian penafsiran penulis Sirah berarti "beribadah terus-menerus sepanjang malam". Sedangkan menurut penafsiran yang lain berarti "kegiatan berderma" dalam rangka pembersihan jiwa.

Sesungguhnya kepemimpinan Muhammad berdasar kepada tiga azas yaitu: akidah, syari'at dan moralitas Islam. Dan berkat kepemimpinan beliau dengan sistim syura (permusyawaratan) dan sistim pendidikan dengan ketauladanan yang baik, telah berhasil menghidupkan dan membangkitkan kesadaran positif manusia yang merupakan dasar bagi bangunan suatu umat yang kokoh. Kesadaran positif yang telah menghantarkan masyarakat Madinah di bawah bimbingan Rasulullah, kepemimpinan Abu Bakar dan Umar ibn Khattab serta sebagian masa pemerintahan Usman ibn Affan, ke arah keberhasilan yang gemilang. Mengenai kesadaran positif yang dimaksud ada satu contoh menarik. Sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Peperangan selalu terjadi antara golongan Aous dan Khazraj21. Orang-orang Yahudi adalah penyuluh utama peperangan tersebut dengan mengadu domba mereka. Kekalahan yang diderita golongan Khazraj menyebabkan yang disebut terakhir mengadakan pendekatan kepada kaum Qureisy untuk memeperoleh pakta pertahanan bersama. Seperti disinggung sebelumnya, Rasulullah telah menggunakan kesempatan kunjungan mereka ke Mekkah untuk diajak masuk Islam tetapi mereka menolak. Hal yang sama dilakukan Rasulullah ketika giliran golongan Aous yang datang ke Mekkah dengan tujuan yang sama. Kepada mereka yang disebut terakhir ini Rasulullah berhasil buku sirah nabi untuk kanak-kanak mengadakan kontak pembicaraan dan memperoleh harapan akan mendapat dukungan. Suatu langkah yang akan menjadi titik awal dari kejayaan Islam. Bagaimanakah permusuhan yang sudah turun-temurun itu terhapuskan sehingga tiada pernah terdengar lagi sesudah Rasulullah hijrah?

pertempuran. Ia berkata: "Aku melihat sahabat Nabi observed berdiri tegak berbaris pada hari pertempuran Badr, mereka tidak menghunuskan pedang, dan menjadikan pedang mereka sebagai perisai dari serangan panah; aku melihat pedang mereka saling menutupi satu sama lain sedangkan pasukan yang lain (kaum musyrik) sudah menghunuskan pedang mereka, lalu aku tanyakan setelah itu kepada salah seorang dari muhajirin mengapa demikian? jawabnya : karena Rasulullah memerintahkan kepada kami untuk tidak menghunuskan pedang sebelum berhadapan langsung (dengan lawan)". Hal ini menunjukkan betapa kedisiplinan dan kesetiaan kaum muslim saat itu mengikuti perintah Rasulullah. Pada saat itu Ima ibn Rukhsoh bersama beberapa orang dari kaumnya sedang mengintai dari jauh di atas bukit dalam rangka menunggu hasil perang. Ia kemudian memeluk Islam, tetapi orang-orang dari suku Giffar mengklaim bahwa sebagian dari mereka sudah masuk Islam sebelum hijrah. Kenyataan yang dapat ditarik dari uraian ini adalah bahwa suatu suku Arab termasuk suku Ghiffar saat itu dari jauh menyaksikan pertempuran. Hal ini menunjukkan bahwa mereka ingin mengetahui hasil perang. Yang menguatkan asumsi bahwa orang-orang Qureisy sangat berambisi memasuki pertempuran dan menunjukkan juga salah perhitungan mereka terhadap kekuatan pasukan Islam adalah AlAswad ibn 'Abd Al-Asad Al-Makhzumi yang 'nekad' ingin menembus pasukan muslim menuju kolam air dan berkata "Demi Tuhan aku akan minum dari kolam mereka atau aku menhancurkannya ataupun aku tewas karenanya". Rasulullah sendiri tidak melarang jika tujuannya hanya minum sekedar melepas dahaga dan beliau telah mengizinkan sebagian kaum Qureisy untuk minum. Tapi keangkuhan dan kesombongan yang ditampakkan oleh Al-Aswad harus dihadapi dengan kekerasan pula sehingga Hamzah maju dan memukulnya membuat salah satu kakinya terpotong dan dengan satu kaki Al-Aswad melompat ke kolam lalu minum.

Pada fajar hari berikutnya seusai shalat shubuh Rasullah mengajak musyawarah mengenai rencana dan strategi pertempuran. Al-Hubab ibn Al-Mundzir segera bertanya apakah hal ini termasuk ketentuan wahyu atau perhitungan perang? Rasullah menjawab ini adalah masalah perhitungan perang. Al-Hubab ibn Al-Mundzir adalah seorang sahabat yang pernah menganut Kristen yang memiliki keahlian strategi perang atau apa yang disebut keahlian mengatur taktik dan siasat perang.

Dan salah satu makna hijrah adalah meninggalkan cara hidup badui (nomadisme) ke arah sistim kehidupan yang beradab. Ini adalah salah satu aspek pemikiran Raslulllah mengenai peradaban yang tidak pernah disinggung penulis sejarah. Di antara bukti-bukti mengenai ketepatan pandangan Rasulullah adalah beliau sangat memperhatikan urusan al-girasat, yakni kebijakan pertanian. Beliau selalu mendorong sahabatnya untuk bercocok tanam dan beliau menghargai ketekunan dan ketrampilan mengolah lahan pertanian. Jenis tanaman yang beliau prioritaskan adalah gandum, kurma dan buah-buahan. Sabdanya, “siapa menanam kurma di dunia niscaya akan memperoleh taman di surga”. Sekali waktu Rasulullah pernah menyaksikan seorang sedang menanam kurma dengan hati-hati sekali; menggali, meletakkan biji, menyiramnya kemudian menutup kembali dengan menggunakan tangannya sendiri. Demi menyaksikan hal itu beliau bersabda :”Tangan itu sungguh berberkah”. Rasulullah menghargai struktur tata kota yang baik. Ketika nyata bahwa salah satu jalan utama melintasi telaga muzainab dan menghambat kelancaran lalu-lintas Madinah, beliau segera mengusulkan kepada salah seorang insinyur yang pernah belajar di negeri Persia agar membangun jembatan dengan imbalan satu kavling tanah. Rasulullah menyenangi bangunan indah meski tidak perlu terlalu mentereng. Menyaksikan adanya sumur di pelataran rumah salah seorang sahabat, beliau mengusulkan perlu ada batako berikut bak air di sampingnya untuk diisi setiap hari. Dan supaya tidak tercemar kotoran, sumur dan bak air sebaiknya tertutup. Rasulullah mendorong etos kerja yang tinggi dan selalu memuji pekerjaan yang baik.

Abd al-Rahman ibn Abu Bakr masuk membawa siwak44 dan terlihat oleh Rasulullah seakan-akan beliau menginginkannya. Segera saja Aisyah mengambil dan memotongnya dengan mulut kemudian diberikan kepada Rasulullah sehigga beliau bersiwak (gosok gigi) sebaik-baiknya sedang beliau menghadapi sakrat al-maut. Rasulullah tetap memasukkan tangannya ke bejana yang penuh air disampingnya lalu membasuh mukanya dalam keadaan diam, kemudian berkata: La Ilah Illa Allah, sesungguhnya maut ada sakaratnya, lalu beliau menengadahkan jari-jari kirinya sembari berkata: kembali ke pangkuan ilahi, dan tangannya pun terjatuh ke bejana air (Ibn Katsier, vol. five/240). Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin 13 Rabiul Awal 11 H/ eight Juni 632M. Beritapun tersebar dan dunia berkabung. Umm Ayman berkata: aku menangis hanya karena sedih bahwa berita dari langit telah terputus."Umar pun bangkit ingin menutup mulut siapa saja yang mengatakan bahwa Rasulullah telah wafat. Hal itu dilakukannya sementara jenazah Rasulullah tetap terbaring di tempat selama hari Senin hingga Selasa ketika Abu Bakr tiba-tiba muncul. Apa yang terjadi setibanya Abu Bakr ? 6. PERSELISIHAN BANGSA ARAB PUN BANGKIT KEMBALI DAN BELUM PERNAH PADAM HINGGA KINI. Roh Rasulullah noticed telah kembali ke pangkuan ilahi pada waktu antara terbitnya matahari dan dhuha pada hari Senin tanggal 13 Rabiul Awal 11H bertepatan dengan 8 Juni 632M. Telah diuraikan terdahulu kondisi terakhir ketika beliau merentangkan tangannya hendak memasukkan ke bejana yang berisi air untuk dibasuhkan ke mukanya namun tangannya tak kunjung bergerak lagi dan beliau wafat. Demikian Riwayat Al-Baladzari. Versi lain yang meriwayatkan saat-saat terakhir yang mengharukan tersebut, saat-saat Rasulullah meninggal dunia kita dapatkan dalam riwayat Ibn Sa'd dari Aisyah juga yang tidak begitu jauh berbeda namun penulis akan memuatnya di sini untuk memperluas pengetahuan anda mengenai saat-saat yang memilukan hati ini.

Di sini seperti biasanya Abu Jahal tetap mengolok-olok dakwah Islam. Oleh karena itu, sementara Rasulullah melakukan persiapan pasukan, beliau mengutus dua orang sahabat yaitu Thalhah ibn Ubeidillah dan claimed ibn Zaid ibn Noufeil untuk melakukan pemantauan dan mencari informasi mengenai kafilah ketika sedang melewati wilayah kekuasaan salah seorang pemimpin Juheina yaitu Kasyd di dekat Houran. Pada saat kafilah sedang lewat Abu Sufyan sempat bertanya kepada Kasyd apakah ia ada melihat mata-mata Muhammad? yang dijawabnya tidak, sedangkan kedua utusan Rasulullah sedang bersembunyi di dalam rumahnya. Dan segera setelah kafilah berlalu kedua utusun itu beranjak kembali menghadap Rasulullah melaporkan hasil pemantauannya kemudian disusul oleh Kasyd. Rasulullah memuji sikap Kasyd dan menawarkan kepadanya daerah Yanbu' tetapi ia menolak tawaran itu untuk dirinya lalu menyerahkan kepada sepupunya. Ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa penawaran Rasulullah sebagai hadiah kavling wilayah kekuasaan kepada Kasyd, padahal sesungguhnya Yanbu' masih terbilang wilayah kekuasaan Juheina dimana Kasyd salah satu pemimpinnya. Yang benar adalah Rasulullah menginginkan Kasyd agar berpindah tempat dari Houran ke Yanbu'. Uraian mengenai knowledge-info ini semakin menambah yakin kita akan kejelian pandangan Rasulullah dan strategi perencanaannya yang panjang dan berwawasan jauh ke depan. Beliau menerima wahyu, memperoleh petunjuk dan bimbingan langsung dari Allah namun bertindak secara manusiawi agar tindakannya menjadi pedoman dan tauladan yang dicontoh. Berdasarkan facts dan informasi yang diterimanya dan setelah yakin akan keamanan kaum muslim jika melakukan operasi mencegat kafilah, beliau mengajak para sahabatnya untuk segera 86

There are two areas during the temperament in the Prophet Muhammad: revelation and tradition. each of them developped the character and also the actions from the Prophet Muhammad as being a mere individual also like a prophet. It is tough in some cases to differentiate in between these two entities.

لكن الكتاب مختصر لدرجة تخل أحيانا بروعة القصة وتحرمك التفاعل معها

نظرة إجمالية على الوضع الديني في القرن السادس الميلادي( البلاد والأمم، العصر الجاهلي، جزيرة العرب قبل البعثة، مكة زمن البعثة، من الولادة إلى البعثة...)

para orientalis yang kemudian menjadikannya sebagai dalih untuk menyerang kita, termasuk uraian Heikal yang secara tidak sadar telah merugikan Sirah. Ibnu Katsier berupaya menyesuaikan dengan menggabungkan antara dua versi apakah wahyu turun sebagai mimpi ataukah saat Muhammad dalam keadaan sadar, tulisnya "Rasulullah menjalani peristiwa turunnya wahyu pertama sebanyak dua kali; sekali pada saat beliau tertidur dan sekali pada saat sadar; Ditambahkannya bahwa keterangan ini secara eksplisit ditulis oleh Musa ibn ‘Uqba dalam karyanya, al-magazy (sejarah peperangan Rasulullah) berdasarkan riwayat az-Zahry bahwa beliau mimpi menerima wahyu kemudian tatkala sadar, malaikat pun mendatanginya". Penulis tidak mengerti dari mana sumber Musa ibn ‘Uqba. Adalah benar bahwa Musa ibn ‘Uqba merupakan tokoh yang piawai dalam bidang al-magazy menurut pengakuan Malik ibn Anas, tapi al-magazy hanyalah salah satu bagian dari Sirah, sehingga seseorang yang piawai dalam bidang al-magazy tidak mutlak ahli yang handal dalam bidang Sirah. Terbukti dengan al-Waqidi yang walaupun termasuk salah seorang yang handal dalam bidang al-magazy, namun tidak dapat menyamai kedudukan Ibnu Ishaq dalam bidang Sirah secara umum. Untuk menguatkan penyesuaian kedua versi tersebut Abu Nou'eim al-Asfahany mengatakan bahwa "sesungguhnya ini adalah tradisi Nabi-Nabi. Mereka pada umumnya menerima wahyu pertama melalui mimpi (sebagai persiapan) sampai mereka mampu menerima wahyu dan datangnya malaikat dalam keadaan sadar. Ia menambahkan pendapat Iqrimah yang mengatakan bahwa yang pertama kali diterima oleh para Nabi adalah melalui mimpi agar hati mereka menjadi tenang dan kuat kemudian setelah itu wahyu pun turun berturut-turut". Kita tidak tahu dari mana sumber Abu Nou'eim al-Asfahany dan Iqrimah, sebab facts-details mengenai Nabi-Nabi sebelum Muhammad amat sedikit yang bisa diterima sebagai knowledge sejarah yang akurat kecuali yang terdapat dalam al-Qur'an.

Tapi terbukti secara ilmiah bahwa kawasan tersebut pada masa Rasulullah justeru merupakan daerah-daerah hijau yang kaya akan tumbuhan, pepohonan dan rerumputan dengan pesona kicau burung dan binatang gembalaan yang bertebaran menghiasi padang luas di sekitar bukit Hira dan bukit-bukit lainnya. Secara geografis kita memasuki tahap-tahap akhir period ketiga proses transisi era salju di mana kekeringan telah membuat padang pasir menjadi gersang dan tandus. Tapi seribu empat ratus tahun lalu masih tersisa kawasan hijau menutupi daerah padang pasir yang ada pada setengah wilayah dunia di sebelah utara oleh peralihan salju ke arah utara. Jadi, Muhammad berjalan ke gua Hira bukan melalui tanah tandus dan gersang melainkan tanah subur yang ditumbuhi rerumputan menghijau yang merupakan daerah great bagi para pengembala melepas binatang gembalaannya. Kepada mereka itulah Muhammad dan para pencari kebenaran berderma memberi makan setiap kali lewat menuju tempat khalwat.

Report this page